Friday, September 19, 2008

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/20

Anggaran pendidikan
Rp 14,4 Triliun untuk Kesejahteraan Guru
Rabu, 20 Agustus 2008 | 00:17 WIB

Jakarta, Kompas - Departemen Pendidikan Nasional akan mengusulkan penambahan anggaran sebanyak Rp 14,4 triliun untuk peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Anggaran tersebut merupakan bagian dari total penambahan anggaran pendidikan sebesar Rp 46,1 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009.

Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Dodi Nandika, Selasa (19/8) di Jakarta, mengatakan, peningkatan kesejahteraan guru itu berupa tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan fungsional.

Akan tetapi, rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Selasa di Istana Wapres, belum membahas secara rinci dan spesifik pemanfaatan alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari total belanja negara di RAPBN 2009. Oleh karena itu, Wapres meminta agar pembahasan rancangan anggaran tersebut pekan depan lebih terinci dan spesifik.

”Mendiknas dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama tadi menyampaikan pemaparan anggaran tambahan. Namun, tidak secara spesifik rincian anggarannya,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu, saat ditanya pers seusai mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat di Istana Wapres.

Dalam dokumen Departemen Keuangan, dari total anggaran pendidikan Rp 224,4 triliun, sebanyak Rp 134,8 triliun dialokasikan untuk anggaran pendidikan di luar gaji pendidik dan pendidikan kedinasan. Untuk gaji pendidik dalam anggaran Depdiknas, Departemen Agama, dan dana alokasi umum (DAU) mencapai Rp 89,5 triliun.

Anggota Komisi X DPR, Ruth Nina Kedang (Fraksi Partai Damai Sejahtera), mengatakan, DPR mendukung kenaikan anggaran pendidikan hingga mencapai 20 persen dari total APBN 2009. Dia berharap pemerintah konsisten dalam merealisasikannya.

”Jangan seperti APBNP 2008, tiba-tiba ada pemotongan anggaran dan anggaran sektor pendidikan dipotong sepuluh persen,” ujarnya. (HAR/INE)

No comments: