Monday, October 6, 2008

http://www.lampungpost.com

Teacher Solidarity for the improvement of education

RUWA JURAI
Pembayaran Gaji PNS di Lamteng Tidak Mulus

GUNUNGSUGIH (Lampost): Niat Pemkab Lampung Tengah membahagiakan para pegawai negeri sipil (PNS) dengan cara membayar gaji Oktober lebih awal, 25 September, tidak berjalan mulus. Saat dijanjikan, puluhan abdi negara di kabupaten itu--terutama guru--mengaku tidak bisa mencairkan dana tersebut karena persoalan teknis.

"Saya sudah mengecek ke BRI Unit Seputih Banyak, tempat kami biasa mendapatkan transfer gaji. Namun, petugas di sana mengatakan belum ada uang masuk," ujar Ikhsan, bendaharawan gaji SMPN 2 Seputih Banyak.

Dia mengaku bingung dengan kejadian itu karena seluruh teman-teman di sekolahnya sudah menunggu-nunggu.

Apalagi, kata dia, sejumlah guru SD di kecamatan itu mengaku sudah mendapatkan gaji yang diikuti dengan kenaikan 20% dari gaji pokok. Dengan begitu, para pendidik itu relatif terbantu, khususnya dalam menyambut Idulfitri mendatang.

Seorang bendaharawan sekolah menengah di Kecamatan Selagai Lingga, yang enggan disebut identitasnya, pun mengatakan hal yang sama. Padahal, teman-temannya yang bekerja di SMP dan SMA di sekitar Gunungsugih--seperti Punggur, Kotagajah, dan Terbanggi Besar--bisa menikmati gaji itu sesuai dengan janji Bupati.

Sejumlah guru dan bendaharawan gaji mendatangi Dinas Pendidikan Lampung Tengah di Gunungsugih, sebagian lagi mempertanyakan hal itu melalui telepon. Hasilnya, seluruh gaji Oktober 2008 telah ditranfer ke rekening tempat bekerja masing-masing, melalui bank yang selama ini ditunjuk sebagai mitra.

Jadi, kalaupun ada sejumlah PNS--terutama guru--yang belum menerima, persoalannya ada di bank dimaksud. Penelusuran Lampung Post, para guru SMP dan SMA yang pembayaran gajinya melalui Bank Lampung Bandarjaya--misalnya para guru SMPN 1 Punggur--sudah menerimanya.

Tidak demikian dengan guru-guru SMP dan SMA yang pembayaran gajinya selama ini melalui BRI unit (kecamatan). Mereka tidak bakal bisa menggunakan gaji tersebut untuk berlebaran karena mulai hari ini (26-9), bank meniadakan transaksi hingga beberapa hari setelah Idulfitri.

"Kami sangat kecewa," ujar Adi, guru sebuah sekolah menengah di Seputih Surabaya. Sebab, kata dia, sebelumnya dia juga mengharapkan rapel kenaikan gaji 20% bisa terbayar sebelum Lebaran.

"Sekarang, rapel tidak dapat, gajian sebelum Lebaran juga tidak. Nasib, nasib."

Sejumlah guru SMP dan SMA yang gagal menikmati gaji lebih awal mengaku masih sangat mengharapkan terwujudnya janji itu kendati hingga sehari sebelum Idulfitri. Sebab, satu-satunya andalan untuk memperbaiki keuangannya pada Lebaran adalah gaji dimaksud.

Sebaliknya, sejumlah guru SD di Seputih Banyak, Punggur, Kalirejo, dan Padang Ratu, yang dihubungi terpisah mengaku sudah mendapatkan gaji yang dibayarkan lebih awal tersebut. Meskipun rapel kenaikan gaji belum dibayar, mereka mengaku sangat bersyukur karena menerima gaji sebelum Lebaran. n NUD/D-1

No comments: