Teacher Solidarity for the improvement of education
PENDIDIKAN
Beasiswa SMP bagi Siswa Miskin Ditingkatkan
Jumat, 3 Oktober 2008 | 03:00 WIB
Jakarta, Kompas - Pemerintah meningkatkan beasiswa bagi siswa sekolah menengah pertama miskin agar dapat meningkatkan angka partisipasi kasar di jenjang sekolah menengah pertama sederajat dan menuntaskan program wajib belajar.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Departemen Pendidikan Nasional Didik Suhardi mengatakan, Selasa (30/9), tahun 2009, beasiswa miskin diusulkan naik 11 persen cakupannya sehingga menjadi 16 persen—bagi 998.000 siswa. Besarnya beasiswa tetap Rp 48.000 per anak per bulan dan biaya personal, seperti seragam dan buku tulis. Selama ini, sekalipun sejumlah sekolah sudah menggratiskan iuran sekolah, kebutuhan pribadi masih menjadi masalah bagi anak miskin.
Mengenai cakupan beasiswa, Didik mengatakan, persoalannya kembali pada definisi kemiskinan lantaran ada perbedaan tipis antara warga miskin dan yang sedikit di atas garis kemiskinan yang merasa memerlukan pula beasiswa.
Dengan peningkatan satuan biaya bantuan operasional sekolah (BOS) yang masih dibahas DPR, biaya pendidikan bisa lebih ditekan. Jenis beasiswa lainnya adalah beasiswa SMP Terbuka, besarnya Rp 25.000 per bulan.
Dia mengatakan, di kota-kota besar di Jawa dan Bali, angka partisipasi kasar (APK) SMP/ MTs di atas 95 persen atau tuntas wajib belajar dan mulai mengarah ke wajib belajar dua belas tahun. APK nasional sekitar 92 persen. Angka Partisipasi Murni SMP/ MTs sampai akhir 2007 sebesar 71,60 persen.
Secara terpisah, Wakil Koordinator Education Forum, Yanti Sriyulianti, mengungkapkan, hak atas pendidikan merupakan amanat konstitusi dan pemerintah telah mencanangkan wajib belajar sembilan tahun. Dengan demikian, sudah merupakan kewajiban pemerintah menghilangkan segala hambatan anak ke sekolah.
”Benar-benar harus semua warga negara, baik mampu dan tidak mampu. Tidak bisa ditawar dan tak ada batasan, sekolah negeri dan swasta,” ujarnya. (ine)
Monday, October 6, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment