Monday, October 6, 2008

http://cetak.kompas.com

Teacher Solidarity for the improvement of education

Kesejahteraan
Jelang Lebaran, 2.576 Guru Honor Resah
Kamis, 25 September 2008 | 00:48 WIB

Jakarta, Kompas - Ribuan guru honorer termasuk yang berstatus kepegawaian sebagai pegawai tidak tetap atau PTT resah karena Dinas Pendidikan Dasar DKI juga belum mencairkan gaji selama dua bulan, yakni Agustus dan September.

Para guru ini juga belum menerima tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) selama tiga bulan, Juli, Agustus, dan September. Hingga tujuh hari menjelang Lebaran atau H-7, mereka belum menerima gaji dan tunjangan, padahal para guru itu berencana menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan berlebaran.

”Boro-boro dapat uang ketupat, uang gaji dan tunjangan saja sampai sekarang belum juga cair,” kata guru PTT yang mengajar di salah satu SMA negeri di Jakarta Utara, Rabu (24/9).

Guru ini seharusnya menerima TPP senilai Rp 750.000 per bulan atau Rp 2.250.000 per tiga bulan dan gaji Rp 1.300.000 per bulan atau Rp 2.600.000 per dua bulan. Forum Guru Jakarta mencatat, ada 2.576 guru honorer di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Guru bantu

Nasib guru bantu lebih parah lagi. Selain tidak ada kejelasan soal uang ketupat, sejak Januari mereka belum menerima uang tunjangan kesejahteraan. ”Saya sudah tanyakan ke Kantor Suku Dinas Dikdas Jakarta Timur, tetapi katanya uang ketupat enggak ada,” ujar guru bantu di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Kepada wartawan, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta Saefullah mengatakan, uang tunjangan kesejahteraan para guru bantu dan guru honorer akan dibayarkan setelah perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2008. (PIN)

No comments: