Monday, October 6, 2008

Berita Sore 4 Oktober 2008

Teacher Solidarity for the improvement of education

Kesejahteraan Minim, Guru Di Pedalaman Kalteng Kabur

4 Oktober 2008 | 11:51 WIB


Palangka Raya ( Berita ) : Sebagian guru yang mengajar di pedalaman Kalimantan Tengah memilih kabur dari tempat penugasannya karena kesejahteraan mereka tidak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah.

“Kebanyakan guru tidak tahan bekerja dalam waktu lama di pedalaman karena tingkat kesejahteraannya minim, sehingga memilih meninggalkan tugas,” kata anggota DPRD Kalteng, Johan L Bangkan, di Palangka Raya, Sabtu [04/10] .

Menurut dia, guru di pedalaman yang umumnya datang dari luar daerah, sering mengeluhkan ketiadaan perumahan dinas, sementara kesejahteraan mereka masih kurang baik.

Selain itu, pembayaran gaji dan tunjangan guru dilakukan di kota dan tidak langsung diserahkan ke pedalaman.

Ia mengatakan, kasus tenaga pendidik yang kabur banyak ditemukan di Kecamatan Kapuas Hulu. Guru yang kini tersisa 108 orang, sementara jumlah ruangan kelas di kecamatan itu sebanyak 155 unit.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar rekrutmen tenaga pendidik diprioritaskan pada calon guru dari daerah setempat sepanjang memenuhi persyaratan.

“Pembayaran gaji dan tunjangan sebaiknya diperlancar dengan membagikannya di daerah setempat, sehingga guru tidak perlu datang ke kota untuk mengambilnya,” ungkapnya.

Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng sebelumnya berencana menaikkan nilai insentif bagi guru setempat, terutama yang bertugas di pedalaman jika Pemdaprov Kalteng meningkatkan anggaran pendidikan pada 2009.

“Insentif yang ada saat ini masih rendah, sehingga akan kami naikkan bila anggaran pendidikan meningkat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Hardy Rampay.

Dinas Pendidikan Kalteng selama ini memberikan insentif bagi guru di daerah terpencil sebesar Rp900 ribu per tahun dan daerah sangat terpencil sebesar Rp1.250.000 per tahun.

Meski tidak menyebutkan besaran kenaikan insentif secara pasti, Hardy mengatakan, jumlahnya diharapkan meningkat tajam untuk menyesuaikan kenaikan harga kebutuhan hidup di pedalaman yang relatif mahal. ( ant )

No comments: