Anggaran Kurang, Tunjangan Fungsional Guru Belum Dibayar
Selasa, 17 Juli 2007 | 22:03 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Sampai Selasa (17/7) ini Departemen Pendidikan Nasional belum membayarkan tunjangan fungsional untuk guru, seperti pernah dijanjikan. Padahal, seharusnya tunjangan sebesar 100 ribu rupiah tersebut sudah mulai dinikmati guru sejak Januari lalu.
Terhambatnya pembayaran tunjangan tersebut, kata Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Fasli Jalal, akibat tidak tersedianya dana yang cukup untuk membayar. "Dana kurang. Masih diusahakan," ujar Fasli saat ditemui dikantornya siang tadi.
Pimpinan Komisi Pendidikan, Heri Akhmadi, kepada Tempo mengatakan dana yang seharusnya dialokasikan untuk membayar tunjangan fungsional guru sebesar Rp 6,4 triliun. "Namun, baru 5,2 triliun yang dibayarkan lewat Dana Alokasi Umum. Sisanya masih menunggu dana dari APBN Perubahan 2007."
Saat ini, katanya, Departemen Pendidikan Nasional kekurangan anggaran sekitar Rp 1,149 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 500 miliar akan diusahakan oleh Departemen Pendidikan lewat penggeseran alokasi di APBN. "Jadi kekurangannya sekitar Rp 649 Miliar," kata Heri.
Fasli menjelaskan pemerintah tetap berkomitmen untuk membayarkan tunjangan fungsional guru, walaupun anggaran belum cukup. "Tadi kami telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. Dia akan mengusahakan penyaluran kekurangan dana lewat APBN Perubahan," kata Fasli.
Mengomentari rencana pengurangan anggaran pendidikan oleh pemerintah, Fasli mengungkapkan, sampai sekarang belum ada perintah untuk meninjau ulang program dan merampingkan biaya yang sudah direncanakan. Reh Atemalem Susanti
TOPIK
* anggaran pendidikan
Friday, September 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment